Rabu, 06 November 2013

LAPORAN PRAKTIKUM SIFAT KOLIGATIF LARUTAN



Laporan Praktikum Kimia
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN












 









                                                                                                                                                 





Disusun oleh:
                                               Nama  : Safitri Nugraheni
                                               Kelas   : XII IPA 3
                                               Absen  : 28


SMA NEGERI 1 MUNTILAN
TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

A.       JUDUL
Sifat Koligatif Larutan

B.       TUJUAN PRAKTIKUM
Mempelajari titik beku larutan serta faktor yang mempengaruhinya.

C.        DASAR TEORI
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, akan tetapi bergantung pada banyaknya partikel zat terlarut dalam larutan. Sedangkan larutan itu sendiri adalah campuran homogen antara dua atu lebih zat. Adanya interaksi antara zat terlarut dan pelarut dapat berakibat terjadinya perubahan sifat fisis dari komponen-komponen penyusun larutan tersebut.
Sifat koligatif larutan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sifat larutan noelektrolit dan elektrolit. Hal tersebut terjadi karena zat terlarut dalam larutan elektrolit bertambah jumlahnya karena terurai menjadi ion-ion, sedangkan zat terlarut dalam larutan nonelektrolit jumlahnya tetap karena tidak terurai menjadi ion-ion. Sesuai hal tersebut, maka sifat koligatif larutan nonelektrolit lebih rendah daripada sifat larutan elektrolit.
Adapun titik beku adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatannya. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada 0˚C karena pada suhu itu tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam larutan. Oleh karena itu, penuruknan titik beku tergolong sifat koligatif. Untuk larutan encer, penurunan titik beku () sebanding dengan kemolalaln larutan yang dinyatakan dalam rumus:







 





dengan,   = penurunan titik beku
                   = tetapan penurunan titik beku molal
                    = kemolalan larutan
                      = faktor Van’t Hoff




D.       ALAT dan BAHAN

NO
Alat dan Bahan
Ukuran
Jumlah
1
Termometer (skala 0,1 – 0,5)
-10˚ – 100˚C
1
2
Tabung reaksi dan rak
Biasa
4/1
3
Gelas kimia plastik
400 ml
1
4
Pengaduk kaca
-
2
5
Es dan Garam kasar
-
Cukup
6
Aquadest
-
20 ml
7
Larutan urea
1m
20 ml
8
Larutan urea
2m
20 ml
9
Larutan NaCl
1m
20 ml
10
Larutan NaCl
2m
20 ml

E.       CARA KERJA
1.    Memasukkan es ke dalam gelas kimia sampai kira-kira tiga perempat, kemudian menambahkan delapan sendok garam dapur dan aduk (campuran ini digunakan sebagai pendingin).
2.    Mengisi tabung reaksi dengan aquadest setinggi 4 cm, kemudian memasukkan tabung ke dalam gelas kimia yang berisi campuran pendingin. Memasukkan pengaduk kaca ke dalm tabung reaksi dan menggerakkan pengaduk tersebut naik turun dalam air sampai air membeku seluruhnya.
3.    Mengeluarkan tabung reaksi dari campuran pendingin dan dengan hati-hati mengaduk campuran dalam tabung dengan termometer secara turun naik. Kemudian membaca termometer dan mencatat suhu campuran es dan air tersebut
4.    Mengulangi langkah 2 dan 3 dengan menggunakan larutan urea dan NaCl sebagai pengganti aquadest. Membuat kembali campuran pendingin seperti di atas apabila es dalam gelas kimia sudah banyak yang mencair.

F.       HASIL PENGAMATAN

Titik Beku Air = 1˚C
No
Zat Terlarut
Molalitas
Titik Beku ˚C
1
1 m
-2
3
2
2 m
-3
4
3
1 m
-4
5
4
2 m
-6
7


G.       PEMBAHASAN
·         Jawaban Pertanyaan
1.      Bagaimana titik beku larutan dibandingkan titik beku pelarut?
Titik beku larutan lebih rendah dibandingkan dengan titik beku pelarut, karena dipengaruhi oleh konsentrasi larutan.
2.      Pengaruh Molalitas Urea terhadap:
a.       Titik Beku Larutan
Semakin tinggi molalitas Urea, semakin rendah titik bekunya.
b.      Penurunan Titik Beku Larutan
Semakin tinggi molalitas, maka semakin besar perbedaan penurunan titik beku.
3.      Pengaruh Molalitas NaCl terhadap:
a.       Titik Beku Larutan
Semakin tinggi molalitas NaCl, semakin rendah titik bekunya.
b.      Penurunan Titik Beku Larutan
Semakin tinggi molalitas NaCl semakin besar penurunan titik beku. Selain dipengaruhi molalitas, penurunan titik beku juga dipengaruhi oleh jenis larutannya yaitu apakah elektrolit atau nonelektrolit.
4.      Pada Molalitas yang sama bagaimana pengaruh NaCl (elektrolit) disbanding dengan CO(NH2)2 (non elektrolit) terhadap:
a.       Titik Beku Larutan
Pada molalitas yang sama, titik beku larutan NaCl lebih rendah daripada larutan CO(NH2)2 karena NaCl adalah larutan elektrolit sedangkan CO(NH2)2 adalah larutan non elektrolit.
b.      Penurunan Titik Beku Larutan
Pada molalitas yang sama, larutan NaCl memiliki penurunan titik beku yang lebih besar daripada larutan CO(NH2)2 .
Mengapa Demikian?
Karena larutan NaCl adalah larutan elektrolit yang dapat mengionisasi. Dan larutan elektrolit memiliki titik beku rendah dari larutan non elektrolit.

·         Pembahasan dan Perhitungan
Kf air = 1,86 °C/m
·          CO(NH2)2 1m                                      NaCl 1m
Tf      = Kf x m                                   Tf      = Kf x m
= 1,86 x 1                                             = 1,86 x 1
= 1,86                                                  = 1,86
Tf        = 0 – 1,86 Tf                                       = 0 – 1,86
= -1,86 °C                                            = -1,86 °C

·          CO(NH2)2 2m                                      NaCl 2m
Tf      = Kf x m                                   Tf      = Kf x m
= 1,86 x 2                                             = 1,86 x 2
= 3,72                                                  = 3,72
Tf        = 0 – 3,72                               Tf        = 0 – 3,72
= -3,72 °C                                            = -3,72 °C


H.      KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat saya simpulkan:
§  Makin besar molalitas suatu larutan, makin tinggi penurunan titik beku larutan.
§  Titik beku pelarut  murni (air) lebih tinggi dibanding titik beku larutan CO(NH2)2 dan NaCl.
§  Titik beku NaCl lebih rendah dibanding CO(NH2)2 pada massa yang sama. 
§  Pada konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit memliki nilai yang lebih besar daripada sifat koligatif larutan non elektrolit.

I.         DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar