Laporan Praktikum Kimia
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
||||
Disusun oleh:
Nama : Safitri Nugraheni
Kelas : XII IPA 3
Absen : 28
SMA NEGERI 1 MUNTILAN
TAHUN PELAJARAN 2012 /
2013
A. JUDUL
Sifat Koligatif Larutan
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Mempelajari titik beku larutan
serta faktor yang mempengaruhinya.
C.
DASAR
TEORI
Sifat
koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat
terlarut, akan tetapi bergantung pada banyaknya partikel zat terlarut dalam
larutan. Sedangkan larutan itu sendiri adalah campuran homogen antara dua atu
lebih zat. Adanya interaksi antara zat terlarut dan pelarut dapat berakibat
terjadinya perubahan sifat fisis dari komponen-komponen penyusun larutan
tersebut.
Sifat
koligatif larutan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sifat larutan noelektrolit
dan elektrolit. Hal tersebut terjadi karena zat terlarut dalam larutan
elektrolit bertambah jumlahnya karena terurai menjadi ion-ion, sedangkan zat
terlarut dalam larutan nonelektrolit jumlahnya tetap karena tidak terurai
menjadi ion-ion. Sesuai hal tersebut, maka sifat koligatif larutan
nonelektrolit lebih rendah daripada sifat larutan elektrolit.
Adapun
titik beku adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap
padatannya. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada 0˚C karena pada suhu itu
tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Penurunan titik beku tidak
bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel
dalam larutan. Oleh karena itu, penuruknan titik beku tergolong sifat koligatif.
Untuk larutan encer, penurunan titik beku (
)
sebanding dengan kemolalaln larutan yang dinyatakan dalam rumus:

![]() |
![]() |
dengan,
=
penurunan
titik beku




D. ALAT dan BAHAN
NO
|
Alat dan Bahan
|
Ukuran
|
Jumlah
|
1
|
Termometer (skala 0,1 – 0,5)
|
-10˚
– 100˚C
|
1
|
2
|
Tabung reaksi dan rak
|
Biasa
|
4/1
|
3
|
Gelas kimia plastik
|
400
ml
|
1
|
4
|
Pengaduk kaca
|
-
|
2
|
5
|
Es dan Garam kasar
|
-
|
Cukup
|
6
|
Aquadest
|
-
|
20 ml
|
7
|
Larutan urea
|
1m
|
20 ml
|
8
|
Larutan urea
|
2m
|
20 ml
|
9
|
Larutan NaCl
|
1m
|
20 ml
|
10
|
Larutan NaCl
|
2m
|
20 ml
|
E. CARA KERJA
1.
Memasukkan es ke dalam
gelas kimia sampai kira-kira tiga perempat, kemudian menambahkan delapan sendok
garam dapur dan aduk (campuran ini digunakan sebagai pendingin).
2.
Mengisi tabung reaksi
dengan aquadest setinggi 4 cm, kemudian memasukkan tabung ke dalam gelas kimia
yang berisi campuran pendingin. Memasukkan pengaduk kaca ke dalm tabung reaksi
dan menggerakkan pengaduk tersebut naik turun dalam air sampai air membeku
seluruhnya.
3.
Mengeluarkan tabung
reaksi dari campuran pendingin dan dengan hati-hati mengaduk campuran dalam
tabung dengan termometer secara turun naik. Kemudian membaca termometer dan mencatat
suhu campuran es dan air tersebut
4.
Mengulangi langkah 2 dan
3 dengan menggunakan larutan urea dan NaCl sebagai pengganti aquadest. Membuat
kembali campuran pendingin seperti di atas apabila es dalam gelas kimia sudah
banyak yang mencair.
F. HASIL PENGAMATAN
Titik Beku Air = 1˚C
No
|
Zat Terlarut
|
Molalitas
|
Titik Beku ˚C
|
![]() |
1
|
![]() |
1 m
|
-2
|
3
|
2
|
![]() |
2 m
|
-3
|
4
|
3
|
![]() |
1 m
|
-4
|
5
|
4
|
![]() |
2 m
|
-6
|
7
|
G. PEMBAHASAN
·
Jawaban Pertanyaan
1.
Bagaimana
titik beku larutan dibandingkan titik beku pelarut?
Titik beku larutan
lebih rendah dibandingkan dengan titik beku pelarut, karena dipengaruhi oleh
konsentrasi larutan.
2.
Pengaruh
Molalitas Urea terhadap:
a.
Titik
Beku Larutan
Semakin tinggi
molalitas Urea, semakin rendah titik bekunya.
b.
Penurunan
Titik Beku Larutan
Semakin tinggi
molalitas, maka semakin besar perbedaan penurunan titik beku.
3.
Pengaruh
Molalitas NaCl terhadap:
a.
Titik
Beku Larutan
Semakin tinggi
molalitas NaCl, semakin rendah titik bekunya.
b.
Penurunan
Titik Beku Larutan
Semakin tinggi
molalitas NaCl semakin besar penurunan titik beku. Selain dipengaruhi molalitas,
penurunan titik beku juga dipengaruhi oleh jenis larutannya yaitu apakah
elektrolit atau nonelektrolit.
4.
Pada
Molalitas yang sama bagaimana pengaruh NaCl (elektrolit) disbanding dengan CO(NH2)2
(non elektrolit) terhadap:
a.
Titik
Beku Larutan
Pada molalitas yang
sama, titik beku larutan NaCl lebih rendah daripada larutan CO(NH2)2
karena NaCl adalah larutan elektrolit sedangkan CO(NH2)2
adalah larutan non elektrolit.
b.
Penurunan
Titik Beku Larutan
Pada molalitas yang sama, larutan
NaCl memiliki penurunan titik beku yang lebih
besar daripada larutan CO(NH2)2 .
Mengapa Demikian?
Karena larutan NaCl adalah
larutan elektrolit yang dapat mengionisasi. Dan larutan elektrolit memiliki
titik beku rendah dari larutan non elektrolit.
·
Pembahasan dan Perhitungan
Kf
air = 1,86 °C/m
·
CO(NH2)2
1m NaCl
1m
∆ Tf = Kf x m ∆
Tf = Kf x m
= 1,86 x 1 =
1,86 x 1
= 1,86 =
1,86
Tf = 0 – 1,86 Tf =
0 – 1,86
=
-1,86 °C = -1,86 °C
·
CO(NH2)2
2m NaCl
2m
∆ Tf = Kf x m ∆
Tf = Kf x m
=
1,86 x 2 = 1,86 x 2
=
3,72 =
3,72
Tf = 0 – 3,72
Tf = 0 – 3,72
= -3,72 °C = -3,72 °C
H. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan,
dapat saya simpulkan:
§
Makin besar molalitas suatu
larutan, makin tinggi penurunan titik beku larutan.
§
Titik beku pelarut
murni (air) lebih tinggi dibanding titik beku larutan CO(NH2)2 dan
NaCl.
§
Titik beku NaCl lebih
rendah dibanding CO(NH2)2 pada massa yang sama.
§
Pada
konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit memliki nilai yang
lebih besar daripada sifat koligatif larutan non elektrolit.
I.
DAFTAR
PUSTAKA